Header Ads

Wisata Rohani Sukahati Paseh


Sudah tentu yang namanya wisata, ada wisata jasmani atau fisik, seperti wisata alam, gunung, pemandangan, pantai, dan wisata kuliner. Tapi ada juga wisata rohani misalnya menghadiri tabligh, mendengarkan ceramah, ziarah dan lain-lain.

Minggu pagi kemarin, yang di rumah sudah siap-siap nunggu jemputan temannya, yang akan mengajak menghadiri wisata rohani di Sukahati Jln. Paseh. Pagi sekali ia sudah mandi dan bersolek. Lalu nyisir rambut dan berkaca. Sesekali ia minta pendapat tentang penampilan dan pakaiannya. Saya jawab udah bagus pakaian sederhana saja.

Berhubung ingin menambah bekal, saya kontak tetangga, yang punya ATM keliling, namun untuk menghubungi dia saya urungkan, karena dia sedang punya tugas dagang pakaian di arena CFD di bekas terminal Cilembang.

Kemudian saya ke ATM dan ambil sisa tabungan. Terus terang, tadinya ingin ikut hadir wisata rohani tersebut, namun karena ada acara lain terpaksa saya tidak ikut.

Rupanya, acara kerohanian tadi jauh hari sebelumnya sudah diumumkan melalui media sosial dan menjadi viral, sehingga banyak audience yang menyempatkan diri hadir pada acara tersebut.

Semula saya tidak ingin bilang bahwa kehadiran penceramah di sana mengalihkan perhatian para jogger dari arena CFD. Tapi belakangan, malamnya, saya dapat informasi kunjungan para calon konsumen di arena CFD sepi. Sehingga bisa ditarik kesimpunlan sepinya calon pengunjung ke cfd, karena beralih ke acara wisata rohani, yang jaraknya tidak terlalu jauh yakni di daerah Paseh.

Oh pantas di cfd sepi, mungkin karena mereka pada ke acara itu, kata tetangga saya. Pantas saja omzet agak turun dari biasaanya, lanjut cerita tetangga.

Orang yang belakangan ke sana sudah melihat kenyataan banyak pengunjung yang memenuhi ratusan kursi depan panggung. Sehingga yang datang belakangan mesti duduk paling belakang.

Ibu-ibu sangat menikmati untaian kata yang disampaikan sang penceramah. Dan sekali-kali mereka ketawa, karena uraian penceramah yang humoris. Mungkin itu yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Tadinya saya tidak ingin bilang bahwa suara mikrophone tidak terdengar sampai ke belakang, namun demi perbaikan ke depan, ya disarankan mesti diperhastikan itu kualitas pengeras suaranya.

Namun demikian, secara keseluruhan wisata rohani itu berjalan lancar dan sukses. Walau suara penceramah terputus-putus karena pengeras suara belum memadai, ditambah ada yang ngobrol, dan bersatu dengan suara anak-anak, intisari dari ceramah itu bisa disimak. Kenapa yang hadir di belakang malah ngobrol, ya mungkin sebagai konsekuensi karena tidak mendengar seluruh isi ceramah, karena suaranya kecil, dan hampir tidak terdengar.

No comments:

Powered by Blogger.