Header Ads

Pangandaran Memukau


Kenapa Pangandaran dibilang memukau? Karena ratusan hingga ribuan pengunjung, wisatawan domestik maupun wisatawa asing, masih sempat menikmati pantai Pangandaran.


Apalagi setelah putri terbaik Pangandaran, Susi Puji Astuti menjadi menteri kelautan, makin kawentarlah Pangandaran di seantero dunia.


Pantai Pangandaran tak pernah sepi dari pengunjung setiap hari. Apalagi di musim liburan seperti Sabtu dan Minggu, para wisatawan berlomba-lomba datang ke sana. Hampir kebanyakan dari mereka menginap di hotel-hotel antara 2 hingga 3 hari.


Bayangkan ketika akhir Desember 2017 terjadi gempa bumi, dan diramalkan terjadi tsunami, namun daya tarik obyek wisata tetap saja menghipnotis para pengunjungnya. Tanpa perasaan was-was tetap saja wisatawan berbondong-bondong datang ke sana.


Bagi para pengusaha perhotelan, Pangandaran menjadi tambang emas untuk meraup keuntungan. Kerennya lagi kini sudah menjulang hotel-hotel baru bertaraf internaisonal. Luar biasanya pula tarif inap hotel di sana fluktuasi. Tarif inap semalam di hari-hari biasa yang hanya Rp 300rb, tapi bisa naik 3 kali liput di akhir pekan. Apalagi menjelang tahun baru kemarin, gila tarif inap naik 300 persen. Gendeng ada saja wisatawan yang tak mempersoalkan tarif inap mahal, yang penting happy di akhir tahun.


Kebayang ga sih berapa keuntungan yang diperoleh para pengusaha penginapan.
Kebayang dong kalau mereka tambah kaya dan menambah fasilitas hotel, serta membangun hotel-hotel baru. Inget deh Pangandaran tak pernah sepi, seakan akan pantai Florida di luar negeri. Seolah olah mempunyai daya tarik, dan daya pikat tersendiri.


Kalau misalkan nih, anda berkunjung ke Pangandaran dan menyaksikan pesona pantainya, apakah tidak berniat untuk menginap? Sudah tentu anda ingin tinggal beelama-lama di sana.


Tadinya saya ingin bilang kalau ingin menerobos pintu masuk secara gratis, bisa lewat sebuah lapang yang dipenuhi pohon kelapa, sebelah selatan tidak jauh dari pintu gerbang. Pengalaman saya bisa lewat sana. Tapi banyak pengunjung yang tidak tahu lokasi masuk ke pantai tersebut.


Kalau misalkan anda masuk melalui jalur resmi dan ingin terhindar dari membeli tiket, bisa mengaku keluarga petugas PLN, atau anggota keluarga agen koran. Atau mengaku wartawan sambil memperlihatkan kartu anggota. Biasanya petugas rela membagi kesempatan masuk gratis kepada mereka. Itu sedikit pengalaman tapi jangan ditiru ya.


Seperti apa jadinya kalau ada pengunjung ingin gratis saja, tentu enak didirimu dan tak enak digue kata pemerintah Kabupaten Pangandaran.


Saya tidak ingin bilang sama anda bahwa saya dan teman-teman pernah nginap gratis di Pangandaran. Di sana ada sebuah wisma milik sebuah instansi pemerintah di Provinsi Jabar. Dengan bantuan teman yang dekat dengan pejabat, kami diberi ijin nginep di sana. Saya tidak perlu mempengaruhi anda untuk menghubungi pejabat tadi, agar bisa nginap gratis pula.


Tadinya saya ingin menunjukan bahwa wisma milik instansi pemerintah itu kepada anda, tapi untuk menjaga gengsi lebih baik carilah penginapan penduduk. Masih banyak penginapan penduduk yang tarifnya murah.


Saya tidak ingin anda berpikir tentang menginap di dalam mobil dekat pantai, atau di dalam bus rombongan. Saya seharusnya tadi cerita bahwa saya menginap di hotel mewah berbintang.


Akhirnya toh sama-sama bisa menikmati sunrise di pantai timur, dan renang di pantai barat, atau sepakbola pantai.***

No comments:

Powered by Blogger.