Header Ads

Kampung KB Karangmekar Tanam Sayur

Kreativitas ibu senantiasa terwjud dari kerja bareng bersama komunitasnya. Pada pertemuan di antara kaum ibu selalu saja ada ide muncul cukup brilian untuk penghidupannya sehari-hari. Kreativiats itu biasnya muncul pada cara arisan atau ketika sedang ngerumpi di depan rumah.

Seperti kreativas untuk mengembangkan tanaman sayuran yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan masak-memasak di dapur. Pemanfaatan pekarangan rumah guna menanam sayur mayur dan tanaman lainnya oleh kalangan ibu rumah tangga, sebagai harapan antar anggota pengurus dan penggiat Kampung Keluarga berencana (KB) Desa Karangmekar, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya.

Bersama anggota PKK dan kader Posyandu serta warga, mereka memanfaatkan lahan milik desa. Termasuk pekarangan di area kantor desa. Lahan itu bisa ditanami tanaman palawija, seperti jagung dan kedelai yang telah berhasil mereka panen untuk dikonsumsi bersama.

Ketua penggiat Kampung KB Desa Wanasuka, Rita Puspita didampingi ketua penggerak PKK, Yani Maryani mengatakan, pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan lahan kosong, yang kemudian ditanami aneka tanaman produktif, seperti sayuran merupakan indikator dibentuknya Kampung KB. Selain itu, merupakan kesadaran masyarakat dalam pemahaman kualitas dan kesejahteraan keluarga berikut kesehatan. Demikian Rita usai memanen kedelai dan jagung, bersama puluhan anggotanya.

"Selain terus melaksanakan progres dan program kerja utama dari Kampung KB, kami juga fokus mengajak warga. Terutama kalangan ibu rumah tangga untuk menanam tanaman produktif di lahan pekarangan, sebagai upaya pendukung keberhasilan seluruh target orogram," jelasnya.

Kepala Desa Karangmekar, Titana Bahtiar, saat menyaksikan secara langsung panen perdana kedelai dan Jagung menyampaikan, sangat puas dengan solidaritas kaum wanita di desanya, dalam menjalankan program kerja yang sudah disepakati bersama.

Kepala desa berharap, penanaman tanaman produktif itu terus dilaksanakan dan kian luas areanya. "Kami akan dukung sepenuhnya kegiatan mereka. Apalagi sangat bermanfaat hasilnya bagi warga secara pribadi hingga masyarakat luas," katanya.

Saya ingin bilang bila di perkotaan warga sudah mulai mengembangkan tanaman hidroponik, tapi di perkampungan justru memanfaatkan lahan kosong milik desa. Hasilnya sama-sama bisa panen tiga bulan ke depan untuk kehidupan para ibu rumah tangga.

Prospek ke depan, bila ibu-ibu berhasil mengembangkan sayuran di pekarangan, keperluan sebagai bahan pokok sehari-hari akan sedikit meringankan beban mereka. Termasuk mengurangi resiko dapur sabagai bahan pelengkap memenuhi kebutuhan pangan warga.

Cara menanam sayuran itu tidak terlalu sulit, dan semua ibu rumah bisa melaksanakannya sendiri. Baik di pekaran rumah maupun di kebu-kebun miliknya. ***

No comments:

Powered by Blogger.